BIOGRAFI:
Lebih
dari lima belas tahun adalah sebuah perjalanan cukup panjang bagi
sebuah grup rock macam Power Metal yang mampu bertahan dan tetap eksis.
Tak bedanya dengan kebanyakan grup band lainnya, dalam perjalanannya
kelompok musik ini juga mengalami gelombang pasang-surut. Di tengah
popularitas dan kharismanya sebagai band heavy metal, ternyata grup ini
sering diguncang oleh persoalan yang terjadi dalam intern tubuh mereka,
seperti sering terjadinya pergantian personel. Bahkan hampir tiga tahun
belakangan ini grup band ini gaungnya kurang terdengar lagi. Sampai
akhirnya muncul spekulasi bahwa grup ini sudah bubar.
Ternyata spekulasi berita itu
tidak benar adanya. Power Metal tidak bubar, dan masih tetap eksis. Cuma
sempat vakum saja. Setelah cukup lama vakum, grup rock asal Surabaya
ini mencoba kembali eksis di blantika musik rock Indonesia. Justru di
tengah kevakuman itu dimanfaatkan mereka mempersiapkan album baru.
Dengan dirilisnya album berjudul Topeng-Topeng Murka (2002), sekaligus
menjadi jawaban bahwa Power Metal masih eksis, dan tetap solid.
Bagaimana perkembangan Power Metal itu sendiri memang tidak lepas dari
dinamika yang ikut mewarnai perjalanan karier grup mantan juara Festival
Rock se-Indonesia V versi Log Zhelebour, tahun 1989.
Grup band yang awal berdirinya
bernama Power, sejak September 1987 berubah nama jadi Power Metal,
dengan formasi Pungky Deaz (vokal), Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas),
Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram). Sesuai namanya Power
Metal, perubahan nama ini sekaligus untuk memproklamirkan diri jadi band
rock beraliran heavy metal. Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam
aksi panggungnya grup ini sering membawakan lagu-lagunya Metallica,
Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie J. Malmsteen. Belum genap
setahun dibentuk, grup band ini sudah menunjukan prestasi cukup
membanggakan, antara lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama
Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang (1987). Disusul tahun
berikutnya meningkat jadi juara pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri
(1988). Prestasi ini dianggap belum cukup, masih ada satu event festival
yang jadi targetnya, yaitu Festival Rock se-Indonesia - nya Log
Zhelebour. �Itu salah satu jadi obsesi kita,� kenang Raymond, soal
keberhasilan Power Metal menjuarai Festival Rock se-Indonesia V (1989)
Selain jadi juaranya, Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best
bassist. �Sekali ikut langsung jadi juara,� kata Raymond dengan bangga.
"Waktu itu kita sama sekali tidak menyangka bisa jadi juaranya," tambah
Ipunk. Grup band yang dianggap rival terberatnya saat itu adalah
Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya
ini sekaligus menjadi awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia
rekaman.
Sebagai promotor merangkap
produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama
Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album. Baru
sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia
V. Sementara juara pertamanya dijanjikan ikut tur 10 kota. Kebetulan
waktu itu Log mempersiapkan pagelaran Tur Rakasasa God Bless (1990).
Selain Power Metal, tur God Bless ini juga didampingi Elpamas dan Mel
Shandy. Di tengah persiapan tur, Power Metal diguncang hengkangnya
Pungky, lalu diikuti Hendrix Sanada. Jelas ini membuat sisa personelnya
kalang-kabut mencari vokalis dan pemain bas, pengganti Pungky dan
Hendrix. �Kita langsung melirik Arul, vokalis Big Boys dari
Banjarmasin,� kata Raymond. Akhirnya Arul yang pernah dinobatkan sebagai
the best vocalist di Festival Rock se-Indonesia V imenggantikan posisi
Pungky.Tinggal pemain basnya, belum dapat. Sementara belum dapat pemain
tetap, akhirnya pakai additional musician, diantaranya ada nama Roy
Oracle dan Didiet Shaksana. Usai mengikuti tur, akhirnya tawaran rekaman
datang dari Log Zhelebour.
Selama persiapan bikin album Arul
dkk dikarantina di sebuah vila di daerah Malang � Jawa Timur. �Hampir
sebulan kita dikarantina untuk bikin lagu,� kenang vokalis Power Metal.
Begitu materi lagu sudah siap, mereka kembali kelimpungan siapa jadi
pemain basnya. Sementara mereka harus secepatnya masuk studio. Akhirnya
digaet Prass Haddy, pemain bas di band Pelni. Karena terikat dengan
pekerjaan, posisinya membantu sebatas rekaman sampai album keluar.
Dengan persiapan cukup matang, proses rekaman mereka berjalan mulus.
Dengan formasi Arul Efansyah
(vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan
Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya
diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss
Records. Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke
putaran orbit grup rock papan atas yang mulai diperhitungkan. Setidaknya
popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni
Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock. Dan album
Power One ini mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album
ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa,
Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni
Malapetaka dan Cita Yang Tersita. Kesuksesan album ini juga diikuti
dengan terpilihnya Power Metal meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru
Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power
One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu copies. Sebuah angka
penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy
metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless,
lewat album Semut Hitam (1989). Power Metal kembali menanda-tangani
kontrak album kedua.
Di tengah persiapan album kedua,
Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris
Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock
se-Indonesia V. Akhirnya mereka berhasil merampungkan album kedua
berjudul Power Demons (1993), yang kemudian disusul album lainnya,
Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996).Lagi-lagi di tengah persiapan
penggarapan album berikutnya, terjadi masalah dalam intern tubuh Power
Metal, yang berakhir dengan mundurnya Raymond dan Mugix. Sementara itu
Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk
mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (dram) dan James
Ireng (kibor). Dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan Lucky cs
mencoba mempertahankan kharisma Power Metal dengan merilis album
Peace,Love & War (1999). Meski dari segi musikalitas materi album
ini cukup bagus. Tapi sayangnya album ini lagi-lagi kurang mujur di
pasaran.
Tak lama setelah album rilis
album ini, Power Metal pelan-pelan menghilang dari hingar-bingarnya
panggung musik rock. Tak heran bila di tengah kevakuman itu muncul
berita spekulatif bahwa grup ini bubar. Sampai akhirnya muncul inisiatif
dari owner Power Metal yaitu dengan memanggil kembali Raymond untuk
diajak membenahi lagi Power Metal. Antara lain dengan mengajak Ipunk
kembali gabung di Power Metal, menggantikan posisi Lucky Setyo W yang
mengundurkan diri. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan
konsolidasi guna menemukan formula musik Power Metal yang disiapkan di
album barunya nanti. �Yang pasti, aku dengan personel yang lain punya
keinginan sama untuk mengangkat kembali kharisma Power Metal. Itu yang
jadi obsesi kita semua,� lanjut Raymond.
Setelah melalui proses yang cukup
panjang akhirnya Power Metal merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng
Murka, yang proses rekamannya sampai mixing-nya dilakukan di Studio
Natural� Surabaya. Sedang proses mastering-nya dikerjakan di Studio 301,
Sydney � Australia. Proses penggarapan album ini memang butuh waktu
cukup lama, hampir 2 tahun. Meski sering mengalami pergantian personel,
ternyata tidak mengurangi kesolidan Power Metal yang kini diperkuat Arul
Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Endro (bas), Raymond Ariasz (kibor),
dan Eko Dinoyo (dram) untuk tetap eksis. "Ini adalah formasi tersolid,"
kata Ipunk dan Raymond hampir bersamaan, mengomentari formasi baru Power
Metal yang dikatakan sudah siap tempur ini. Selain gabungnya lagi
orang-orang lama, seperti Raymond dan Ipunk, formasi baru Power Metal
juga diperkuat wajah baru, Endro, mantan pencabik bas Red Spider.
Disamping Ekko Dinaya, mantan dramer Eclips yang sudah gabung duluan di
album Peace, Love & War.
Dengan formasi barunya ini Power
Metal siap menggebrak kembali panggung musik rock heavy metal.Awal
Agustus lalu, grup rock pernah mendamping Sepultura (1992) dan Helloween
(2004) saat manggung di Surabaya, telah merampung rekaman album ke-8,
berjudul KebesaranMu, yang tak lama lagi siap edar di pasaran. (lex)
Source : www.logissgroup.com
DOWNLOAD MP3 Di bawah ini:
Power Slaves - Find Our Love Again
Power Metal – Sungguh
Power Metal - Negeri Api
Power Metal - Satu Jiwa
Power Metal - Serigala Jalanan
Power Metal - Topeng Topeng Murka
Power Metal - Timur Tragedi
Power Metal - Cita Yang Tersita
Power Metal - Srigala Malam
Power Metal - Hukum Rimba
Power Metal - Ego Sentris
Power Metal – Duniaku
Power Metal - Dunia Mimpi
Power Metal - Dampak Teknologi
Power Metal - Cita Yang Tersita
Power Metal – Bidadari
Power Metal – Sungguh
Power Metal - Negeri Api
Power Metal - Satu Jiwa
Power Metal - Serigala Jalanan
Power Metal - Topeng Topeng Murka
Power Metal - Timur Tragedi
Power Metal - Cita Yang Tersita
Power Metal - Srigala Malam
Power Metal - Hukum Rimba
Power Metal - Ego Sentris
Power Metal – Duniaku
Power Metal - Dunia Mimpi
Power Metal - Dampak Teknologi
Power Metal - Cita Yang Tersita
Power Metal – Bidadari
source :http://stafaband.info
Posting Komentar