God Bless adalah album pertama dari grup musik God Bless yang dirilis pada tahun 1980. Hits dalam album ini adalah lagu "Huma Di Atas Bukit" dan "Setan Tertawa".
Gaya permainan keyboard Jon Lord (Deep Purple), Rick Wakeman (Yes), maupun Tony Banks (Genesis) menyelinap dalam pola permaian Jockie Soerjoprajogo.
Album God Bless ini patut dicatat sebagai album rock Indonesia yang
tampil utuh. Karena sebelumnya, tercatat banyak grup rock Indonesia yang
telah masuk dunia rekaman, tapi harus kompromi dengan selera pasar
dengan memainkan musik pop, misalnya Freedom of Rhapsodia, The Rollies, AKA, Rasela, dan masih banyak lagi.
Tetapi yang agak disayangkan album God Bless ini banyak menampilkan
karya-karya tambal sulam. Dalam melodi lagu maupun aransemennya
terdengar banyak kemiripan dengan lagu-lagu milik Genesis, Jethro Tull, Kin Ping Meh, Gentle Giant, Doobie Brothers, atau King Crimson.
Kemungkinan ini terjadi karena selama malang melintang di panggung
pertunjukan God Bless lebih banyak memainkan repertoar rock mancanegara.
God Bless | ||||
---|---|---|---|---|
Album studio oleh God Bless | ||||
Dirilis | 1975 | |||
Genre | Rock | |||
Durasi | 42:48 | |||
Label | Pramaqua | |||
Kronologi God Bless | ||||
|
Daftar Lagu
- "Huma di Atas Bukit" (Donny Fattah / Sjuman Djaya) (Film Laela Majenun) - 5:05
- "Rock di Udara" (Donny Fattah) - 4:52
- "Sesat" (Donny Fattah / Sjuman Djaya) (Film Laela Majenun) - 5:35
- "Eleanor Rigby" (John Lennon / Paul McCartney) (The Beatles cover) - 5:34
- "Gadis Binal" (Ian Antono) - 4:08
- "Friday On My Mind" (Easybeats) Easybeats cover - 6:40
- "Setan Tertawa" (Donny Fattah) (Film Semalam di Malaysia) - 4:21
- "She Passed Away" (Donny Fattah) - 6:33
Ulasan Lagu
Huma Di Atas Bukit dimulai dengan kombinasi permainan piano
Jockie dan petikan gitar apik oleh Ian Antono, menyambut masuknya suara
Achmad Albar yang dalam dan prima. Lagu yang indah ini pada dasarnya
adalah sebuah kidung dengan struktur sederhana dengan permainan gitar
yang baik oleh Ian Antono pada pertengahan lagu. Sayangnya pengaruh
permainan Steve Hacket dari grup Genesis sangat kuat pada aransemen lagu ini, sehingga ada kesamaan melodi dengan lagu Firth of Fifth dari album Selling England By The Pound milik grup Genesis.
Rock Di Udara menggambarkan situasi pada tahun 1970-an
ditandai dengan adanya dua aliran musik yang saling bersaing. Di satu
pihak ada pemuja musik rock 'n' roll (diwakili oleh Benny Subarja dari
grup Giant Step dan grup musik rock lainnya. Di lain pihak ada pemuja
musik "lokal" yaitu musik dangdut yang dimotori oleh H. Rhoma Irama.
Persaingan ini cukup menegangkan dan mencapai puncaknya, terutama dengan
adanya pengaruh dari majalah musik waktu itu Aktuil. Dalam lagu
ini, God Bless menyerukan agar persaingan itu dihentikan. Aransamen
musiknya sangat orisinal dengan kombinasi yang bagus antara permainan
bass Donny Fattah, petikan gitar Ian Antono dan permainan keyboard dari
Jockie Surjoprajogo menghasilkan komposisi musik rock progresif karena
penuh dengan perubahan gaya sepanjang lagu walaupun akhirnya kembali ke
versi awal lagu. Keyboard solo oleh Jockie bisa mengundang decak kagum
"Hmmm".
Sesat adalah satu lagi dengan komposisi yang cukup orisinal
yang dengan mudah bisa dinikmati oleh banyak orang. Lagu yang bagus ini
penuh dengan kombinasi apik permainan gitar, keyboard untuk menemani
kekuatan vokal paduan suara yang dipimpin oleh Ahmad Albar, didukung
komposisi bass yang dinamis dari Donny. Ada permainan gitar solo yang
sangat baik dari Ian disertai dengan permainan keyboard yang sangat
seksi.
Eleanor Rigby, lagu karya Lennon/McCartney dari kelompok Beatles yang diaransemen ulang dengan sangat baik oleh God Bless menjadi satu komposisi yang berciri rock progresif, dengan banyak perubahan tempo dan melodi sepanjang lagu.
Gadis Binal mengisahkan kehidupan wanita pencari kesenangan
duniawi – merupakan satu lagu rock dengan ritme yang baik yang terdiri
dari gitar, keyboard dan bas serta permainan drum yang baik dari Teddy
Sujaya. Walaupun gaya permainan gitar Ian Antono sangat mirip dengan
permainan Tommy Bolin pada lagu Getting Tighter dari grup Deep Purple,
aransemen lagu ini cukup asli, bebas dari pengaruh lagu lain. Sekali
lagi, Donny menunjukkan petikan bass yang dinamis sepanjang lagu.
Friday On My Mind milik kelompok EasyBeat diaransemen ulang oleh God Bless yang dipadukan dengan sangat pas dengan melodi gitar dari lagu Thick As A Brick milik Jethro Tulls dan dari lagu Dancing With The Moonlight Knight milik Genesis. Walaupun bukan lagu asli God Bless tetapi sangat menyenangkan, dengan sentuhan yang sangat khas God Bless.
Setan Tertawa berisi pesan tentang keresahan kalangan muda
tentang keserakahan manusia lalu mencari jalan keluar lewat narkoba atau
perjudian. Dimulai dengan permainan drum yang dinamis oleh Teddy Sujaya
disusul dengan lengkingan gitar Ian Antono, yang saling mengisi dengan
bass dan drum. Ada kesamaan pola dengan bagian intro lagu Valedictory milik Gentle Giants.
Dengan sering berubahnya gaya dan tempo musiknya, lagu ini termasuk
pada kelompok rock progresif. Penuh energi dan daya dengan
potongan-potongan transisi kompleks pada berbagai bagian lagu dengan
perubahan yang tidak terduga. Dari segi permainan drum, di sini Teddy
Sujaya memainkan komposisi drum terbaik dari seluruh lagu dalam album
ini.
She Passed Away adalah lagu penutup dari album ini. Lagu
bercerita tentang seseorang yang kehilangan seorang kekasih yang walau
hanya seorang wanita sederhana tetapi sulit dicari penggantinya. Lagu
yang indah ini dinyanyikan dengan suara prima oleh dari awal sampai
akhir lagu – diiringi petikan gitar dan bass, masing-masing oleh Ian dan
Donny. Pada bagian tengah lagu, ada sisipan bagian dari lagu The Musical Box milik grup Genesis.
Secara keseluruhan ini adalah album yang baik walaupun ada masalah
serius dalam hal orisinalitas pada beberapa lagu dalam album ini. Namun
hal itu wajar dalam proses kreatif pengembangan kemampuan seseorang
dalam berkesenian, yang dikenal dengan istilah "imitation to innovation".
Terlebih lagi di tahun 1975 itu belum ada musik rock Indonesia yang
secara utuh dan orisinal dipublikasikan dalam bentuk rekaman komersial.
Dan pada kenyataannya, album ini memberi kontribusi pada dunia rock
Indonesia sebagai pionir di dunia rekaman, dengan tingkat kualitas yang
sangat tinggi, berikut skill teknik instrumentasi dan vokal yang perfek, sehingga masih enak untuk dinikmati berpuluh-puluh tahun kemudian sampai saat ini.
God Bless kemudian merilis ulang beberapa lagu dari album ini dengan aransemen baru, yaitu lagu Huma Di Atas Bukit, Sesat, Setan Tertawa dan She Passed Away yang dirilis pada album kompilasi The Story Of God Bless.
Personil
- Achmad Albar : lead vocal
- Ian Antono : backing vocal, lead guitar
- Donny Fattah : backing vocal, bass guitar
- Teddy Sujaya : drum
- Jockie Surjoprajogo : Keyboards
Referensi
- ^ http://tembangpribumi.multiply.com/journal/item/12 , diakses 26 September 2008
- ^ http://www.progarchives.com/artist.asp?id=3250#discography , diakses pada 13 Agustus 2009
Posting Komentar